Kamis, 29 Maret 2018

[OPINI] IRJEN ESDM BARU, HARAPAN BARU

Belajar untuk Hidup Lebih Baik


Saya baru memperoleh pengalaman dipimpin oleh 4 Pimpinan Tinggi Madya (Inspektur Jenderal KESDM) dan saya belajar banyak hal dari pimpinan. 

Saya masuk KESDM itu tahun 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ir. Pudja Sunasa selaku Inspektur Jenderal KESDM. Beliau Pensiun Per 1 Maret 2012 (sumber berita: DISINI ). Berarti, saya dipimpin selama 2 tahun dan saya masih CPNS pada saat itu, dengan penempatan pada Sekretariat Inspektorat Jenderal KESDM. Beliau adalah Alumni Teknik Perminyakan ITB dan aktif dalam kegiatan alumni TM-ITB.

Hal yang saya pelajari dari Pimpinan pada saat itu adalah Kebebasan dalam berkreasi dengan banyaknya penugasan pengawasan seperti Monitoring NSPK(Norma, Standar, Prosedur, Kriteria), Otonomi Daerah (OTDA), Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (TL), dan lain-lain yang berdampak atas peningkatan kesejahteraan pegawai.








Selanjutnya, saya memperoleh pengalaman dipimpin oleh Bapak Drs. Mochtar Husein, selaku Inspekur Jenderal KESDM, dilantik Per 31 Januari 2013 (sumber berita: DISINI ). Berarti ada masa posisi Irjen KESDM kosong dan diisi oleh Pelaksana Tugas Inspektur Jenderal KESDM (Plt irjen kesdm), sekitar 10 bulan. Selama kepemimpinan Beliau, saya memperoleh banyak pengalaman karena saya telah ditempatkan sebagai Auditor dan melaksanakan banyak penugasan pengawasan intern. 

Hal yang saya pelajari dari Pimpinan adalah Mitigasi Risiko, pembangunan infrastruktur pengawasan intern berupa Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis/Standard Operating Procedure (Juklak/Juknis/SOP) sampai memperoleh Internal Audit Capability Model (IACM) Level 3, pengendalian yang memadai atas belanja perjalanan dinas melalui costsheet dan efisiensi, dan pengangkatan Inspektur (3 orang Eselon II) dari Auditor internal KESDM.  Beliau Pensiun Per 1 Maret 2018. Beliau sangat tegas kepada Auditi dan bahkan saking tegasnya memberikan efek jera melalui rekomendasi penjatuhan beberapa hukuman disiplin berat kepada pegawai ESDM yang melakukan pelanggaran disiplin.


Tahun baru 2018, Per 28 Maret 2018, saya dan kawan-kawan dipimpin oleh Bapak Prof. Dr. Akhmad Syakhroza, S.E., MAFIS (sumber berita: DISINI). 

Pesan Bapak Menteri ESDM pada Inspektur Jenderal sesuai website ESDM adalah

Terakhir, kepada Inspektur Jenderal yang baru, Akhmad Syakhroza, Menteri ESDM meminta dapat menjalankan fungsi juga sebagai akuntan internal , jangan hanya sebagai pengawas. "Kalau bisa juga ada fungsi sebagai akuntan internal, bukan periksa lalu perbaikannya begini, tetapi saran bagaimana perbaikan-perbaikan supaya tidak terjadi lagi, menurut saya itu penting sekali," pungkas Jonan.


Pesan Bapak Menteri ESDM pada Inspektur Jenderal sesuai website KATADATA adalah
Kali ini, Jonan berpesan kepada Syakhroza untuk bekerja sesuai fungsi Irjen Kementerian ESDM sebagai konsultan internal. Artinya Syahkhroza harus bisa memperbaiki internal dan menjalin kerja sama dengan institusi lain seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau lainnya. “Saya tidak pernah mendengar Irjen menghambat pekerjaan," kata dia.




Harapan saya adalah semoga Itjen KESDM bisa lebih baik lagi, terutama  dalam mendorong pelaksanaan 3E (Efektif, Efisien, Ekonomis) dan 2K (Ketertiban Administrasi dan Kepatuhan pada Peraturan) dalam pencapaian tujuan KESDM di lingkungan KESDM. 

Opini isengku, ada beberapa hal yang mungkin perlu dipertahankan/ dilaksanakan dalam Inspektorat Jenderal KESDM adalah:
  1. Merevisi anggaran Itjen ESDM dengan memperioritaskan/ meningkatkan anggaran untuk penugasan Reviu Laporan Keuangan, Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM) karena kegiatan ini mendukung kinerja Menteri ESDM;
  2. Mengevaluasi Juknis yang telah ditetapkan dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku;
  3. Menyusun Juknis dan Renstra Pengawasan intern yang belum ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku;
  4. Mengimplementasikan e-office di lingkungan itjen ESDM seperti tnde, simhp, epengawasan, DLL (paperless);
  5. Membangun Sistem informasi Pengawasan Intern yang akan digunakan oleh Seluruh unit Organisasi di lingkungan KESDM;
  6. Mendorong adanya integrasi e-office di lingkungan KESDM;
  7. Mendorong pelaporan LHKASN hanya melalui SIHARKA;
  8. Meningkatkan Koordinasi Itjen ESDM dengan MenPAN-RB, BPKP, BPK-RI, KPK, ORI, LPSK dan APH
  9. Meningkatkan Pelayanan Publik Itjen KESDM baik secara Internal KESDM (konsultasi/asistensi/gratifikasi online) atau Eksternal KESDM (WBS/Dumas berkadar pengawasan);
  10. Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai melalui Upaya Kenaikan Tukin KESDM dan Penugasan Pengawasan Intern yang rutin;
  11. DLL

Ini hanyalah ide iseng saja dan bukan pendapat instansi. Tulisan iseng saja nih. Baru kali ini pimpinanku Prof. Dr. dan semoga lebih baik lagi.


Hal baru yang saya dapatkan dari Pak Prof adalah Adanya Irjen Lecture (Sharing Knowledge dari Pak Prof), dan Fokus Pimpinan pada Pencapaian Output/Outcome Organisasi sehingga tidak hanya berfokus pada pematuhan peraturan yang seyogianya bisa direvisi untuk pencapaian tujuan organisasi. 


Auditor atau Itjen itu seperti Dokter, memberikan resep, terserah pasien, mau nebus atau tidak resepnya tadi.

Auditor itu tugasnya ngawal, seperti Patwal yang ngawal meski lampu merah, klien masih bisa jalan dengan memberikan akses khusus. Auditor Harus ada inovasi dan kreatifitas.

Sertifikasi Auditor itu ditingkatkan mulai dari sertifikasi internasional (CGAP/CCSA) dan nasional (CFra, CRMO, CRMP).
 
Beberapa Auditor Madya menjadi Pejabat Administrator (Eselon III) pada Ditjen Migas, Ditjen Minerba dan Ditjen EBTKE. Meskipun ada yang kembali ke Itjen KESDM.

Tahun 2019 ini fokus auditor bukan lagi audit tetapi evaluasi tata kelola. Auditor tidak lagi ditugaskan sebagai watchdog tetapi konsultan sehingga tidak perlu fokus mencari temuan. 

Itjen juga mendapatkan dana tambahan dari Ditjen EBTKE untuk sosialisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Memorandum of Understanding (MoU) antara KESDM dan POLRI. 

Basemen Gedung itjen juga ada perubahan signifkan menjadi lebih rapi dan ada sport center, ruangan Itjen Learning Centre (ILC), ruangan Breakout Space dan warung Jujur. Gedung itjen kesdm juga diperindah dengan adanya kolam ikan dan tanaman hidroponik.

Pada Tahun 2020 ini ada terobosan kegiatan bernama Pengawasan Terpadu (wasdu) sektor ESDM dengan melakukan pengawasan lapangan sektor ESDM baik yang didanai APBN atau Non-APBN. Auditor ditugaskan melakukan monitoring progres atas Smelter, RDMP Kilang, PLTP, PLTU, PLTS, dll. 

ITJEN KESDM dapat alokasi dana untuk renovasi gedung itjen kesdm, war-room dan dana pengawasan terpadu dari IP PNBP Minerba sesuai Ijin prinsip dari Kementerian Keuangan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan berdampak positif untuk perbaikan tata kelola  dilingkungan KESDM.






Per 31 Juli 2023 s.d saat ini Maret 2024, saya dipimpin oleh Letjen TNI (Mar) (Purn) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr. (Han) sesuai link https://itjen.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/pisah-sambut-inspektur-jenderal-kementerian-esdm-tahun-2023

Beliau berperan juga sebagai Plt. Dirjen Minerba. 

Dibawah kepemimpinan beliau, saya belajar banyak terkait Disiplin.

Setiap Senin pagi jam 8, ada arahan beliau di lantai VI gedung Itjen KESDM dan setiap jumat pagi jam 7 ada arahan Beliau untuk senam pagi di kantor Itjen KESDM untuk pegawai yang sedang tidak dinas luar kota jabotabek.





#ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
#untung ada itjen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(OPINI) USULAN PERUBAHAN DARI, OLEH, UNTUK ITJEN KESDM

 SALAM GGCG (GOOD GOVERNANCE AND CLEAN GOVERNMENT) Reformasi Birokrasi Kementerian ESDM telah meningkat secara bertahap (konsisten naik) sej...